Siapayang banyak melakukan pendidikan kristen bagimu - 21302250 sefiani22 sefiani22 28.01.2019 terjawab Siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen bagimu 1 Lihat jawaban Iklan Iklan whitegirlrpp6tbb8 whitegirlrpp6tbb8 Apakah iktibar yang boleh dicontohi daripada perjuangan nasinalisme di mesir dan empayar uthmaniyah 131Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti O Allah! betapa indahnya sepiring nasi panas semangkuk sop dan segelas kopi hitam O Allah! kelaparan adalah burung gagak jutaan burung gagak bagai awan yang hitam menghalang pandangku ke sorga-Mu W.S. Rendra "Sajak-sajak Sepatu Tua" (Pustaka Jaya-1972) Menurutmu, bagaimana perasaan si penyair ketika menulis puisi di atas? Tapikini setelah kul;iah, justru aku mempunyai banyak teman, aku tau rasanya berbagi, aku menikmati betul betapa pentingnya kita saling mencintai satu sama lain, banyak orang berkata kuliah itu individualitasnya tinggi, tapi aku tidak merasakanya apa memang aku yang tidak pernah merasakan pertemanan di lingkungan akademik atau aku yang memang Sayatidak setuju kalau ada yang mengatakan semua agama itu benar karena jika ada orang muslim mengatakan semua agama itu benar maka sama saja dengan dia mengakui bahwa Tuhan Itu jumlahnya banyak.Yang jelas dia melanggar dan tidak mengakui surat al-iklash ayat pertama yang berbunyi " katakanlah dialah allah yang maha esa",Maka dari itu saya simpulkan bahwa Islamlah agama yang paling benar Pertanyaanini diajukan karena perekrut ingin mengetahui standar yang menjadi tolak ukurmu tentang sebuah pencapaian. Jawablah pertanyaan ini dengan memikirkan pencapaian yang paling kamu ingat dan berarti bagimu. Jelaskan apa pencapaian tersebut, bagaimana kamu mencapainya, peramu di dalamnya, dan mengapa kamu menganggapnya berarti. Malamharinya, aku mencari ayat itu dalam Alkitab dan menemukannya, yaitu pada Matius 7:21, yang isinya, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, 'Tuhan, Tuhan!' akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-ku yang di sorga."Aku termenung seakan-akan tak percaya yang aku baca. TriPusat Pendidikan Kegiatan 2 Diskusi dalam Kelompok Kecil Buatlah kelompok kecil, 2-3 siswa dalam satu kelompok. Diskusikan pertanyaan panduan ini : 1. Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan Kristen bagimu? Mengapa? 2. Menurut kamu bagaimana supaya baik keluarga, gereja, dan sekolah dapat memaksimalkan pendidikan Kristen bagi kamu? 3. PendidikanAgama Kristen dan Budi Pekerti 93 G. Rangkuman Yesus telah memberi teladan sebagai seorang pemimpin yang melayani. Pemimpin yang melayani adalah memberikan dirinya untuk orang lain. Yesus telah memberi contoh sebagai pemimpin yang mau merendah dengan membasuh kaki murid-murid-Nya. Yesus menghendaki agar semua anak udEifb3. Nasib Tua Lumban Gaol Manajemen Pendidikan Kristen, Istitut Agama Kristen Negeri IAKN, Tarutung Andrianus Nababan Manajemen Pendidikan Kristen, Istitut Agama Kristen Negeri IAKN, Tarutung Keywords Christian Leadership, Christian Religious Teacher Leadership, Education, Educational Leadership, Learning Procedure Abstract Christian religious teacher leadership contributes to improving the learning process quality in school and national educational activity contexts. Ironically, Christian religious teachers are still lacking knowledge in leadership, and not applying adequate leadership in the learning process. Thus, this paper was aimed to depict some characteristics of Christian religious instructor leadership that should be implemented. Based on the result of reviewing, these were plant some of Christian religious teacher leadership characteristics 1 serving students with the center; ii acting off-white according to the truth of God’s discussion; 3 having optimistic to brainwash; 4 able to manage time well; 5 loving students; 6 making decision objectively and firmly. In an try to develop the Christian religious instructor leadership, further research and studies are needed to conduct in order to build the Christian religious teacher leadership concept. Downloads Download information is not yet bachelor. References ______. 2010. Himpunan Peraturan Perundang-undangan Sisdiknas Sistem Pendidikan Nasional. Bandung Fokus Media. ______. 2012. Alkitab. Jakarta Lembaga Alkitab Republic of indonesia. Berg, J. H., & Zoellick, B. 2022. Instructor leadership toward a new conceptual framework. Periodical of Professional Capital and Community, 41, two-xiv. Harris, A. 2015. Teacher leadership. International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences, 2nd edition, 24, 60-63. Hasanah, D. S., & Fattah, Due north. 2010. Pengaruh pendidikan Latihan Diklat Kepemimpinan Guru dan Iklim Kerja terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar se Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta. Jurnal Penelitian Pendidikan, xi2, 85-96. Hine, G. S. 2014. Student Leadership Development A Functional Framework. Journal of Catholic Instruction, xviii 1, 79-110. Hook, D. P. 2006. The impact of instructor leadership on school effectiveness in selected exemplary secondary schools Doctoral dissertation, Texas A&M University. Diakses dari Lowery-Moore, H., Latimer, R. M., & Villate, 5. M. 2016. The essence of teacher leadership A phenomenological inquiry of professional person growth. International Periodical of Instructor Leadership, vii1, 1-16. Lumban Gaol, Due north. T. 2017. Teori dan implementasi gaya kepemimpinan kepala sekolah. Kelola Jurnal Manajemen Pendidikan, 4ii, 213-219. Priansa, D. J. 2014 Kinerja Profesionalisme Guru. Bandung Alfa Beta. Rohani, A. 2004. Pengelolaan pengajaran. Jakarta PT Rineka Cipta. Sari, I. Due north. 2017. Kepemimpinan Moral-Spiritual Guru dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik.Studi Multikasus di Sekolah Dasar Plus Al Kautsar, Sekolah Dasar Negeri Kauman I, dan Sekolah Dasar Katolik Santa Maria II di kota Malang. Disertasi Program Pascasarjana UM. Diakses dari Soetopo, H. & Soemanto. W. 2008. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. Jakarta PT Bina Aksara. Tomatala, Y. 2002. Kepemimpinan Kristen. Djakarta YT Leadership Foundation. Warren, L. Fifty. 2022. Behaviors of teacher leaders in the classroom. Psychology and Behavioral Sciences. 76, 104-108. Willy, J., S. 2009. Pb Past Eye Kepemimpinan Andal yang Menggunakan hati. Yogyakarta Andi. Winardi. 2000. Kepemimpinan dalam manajemen. Jakarta PT Rineka Cipta Wirawan, M. S. 50. 2013. Kepemimpinan. Djakarta PT Rajagrafindo Persada Wolterstorff, Northward. P. 2014. Mendidik untuk Kehidupan Refleksi mengenai pengajaran dan pembelajaran Kristen Terjemahan. Surabaya Momentum. PDF How to Cite Lumban Gaol, N. T., & Nababan, A. 2022. Kepemimpinan Guru Pendidikan Agama Kristen. Kelola Jurnal Manajemen Pendidikan, six1, 89-96. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 97  Dalam menghadapi modernisasi keluarga harus bersikap seperti “bejana tanah liat” yang penuh dengan keterbukaan, bersedia, dan dapat dibentuk oleh Allah. Ayat Emas hari ini Efesus 219 1. Lengkapilah bagian yang kosong di bawah ini Demikianlah kamu bukan lagi _______ dan pendatang, melainkan ________ dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah 2. Secara bergantian dengan teman sebangkumu, hafalkanlah ayat tersebut 3. Pahami dan releksikanlah makna ayat tersebut bagi kamu Bernyanyi KJ 451Bila Yesus di tengah Keluarga Doa diucapkan secara bersama-sama Kami Mengucap syukur Tuhan, untuk penyertaan-Mu pada pembelajaran hari ini. Semoga pengetahuan yang kami terima mengenai dampak modernisasi dalam keluarga, dapat menjadi bekal dalam kehidupan selanjutnya. Roh Tuhan, sentuhlah kami, arahkan kami sesuai dengan kehendak-Mu. Dalam proses perubahan yang berlangsung, bimbinglah dan tuntunlah kami semua agar dapat melihat tangan dan penyertaan Tuhan. Amin. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 99 Relasi Bermakna Antara Keluarga, Gereja, dan Sekolahku Bacaan Alkitab Ulangan 67-9, Efesus 411-15 Bab X A. Pengantar  Berdoa Diucapkan bersama Untuk keluarga yang Tuhan berikan, aku syukuri Tuhan. Meskipun keluarga tidak sempurna, syukur padamu selalu kupanjatkan. Untuk sekolah tempat belajar bersama Syukur pada-Mu mohon diterima Allahku dan Tuhanku, mohon selalu kusadari Keluarga dan sekolahku adalah karunia ilahi yang Tuhan beri. Amin.  Bernyanyi Nyanyikan lagu yang kamu sukai sebagai ucapan syukur karena keluarga atau sekolah yang merupakan berkat Tuhan bagi kamu. Pada bahan Bab II telah membahas mengenai keluarga sebagai pusat pem- bentukan. Pelajaran kali ini akan membahas mengenai sekolah sebagai lembaga yang mendukung pembentukan dan pertumbuhan anak secara utuh. B. Uraian Materi Kegiatan 1 Curah Pendapat Kemukakan menurut pendapat kamu, bagaimana seharusnya pendidikan yang baik bagi anak dan remaja di rumah dan sekolah? Apa saja yang harus dipenuhi oleh keluarga maupun sekolahmu dalam dunia pendidikan? Bagaimana tanggapan kamu tentang pendidikan pada masa sekarang ini? 100 Kelas XI SMASMK 1. Anak dan Pendidikan Alkitab memberi kesaksian bahwa tugas orang tua untuk mendidik anak-anak sejak kecil sehingga tumbuh menjadi pribadi yang kuat baik secara intelektual maupun kepribadian, terlebih dalam nilai ketaatan terhadap Tuhan. Anak-anak juga membutuhkan sekolah untuk mengembangkan dan mengoptimalkan segala potensi yang ada dalam diri anak-anak, yang mendukung proses pembentukan dan pertumbuhan anak dalam segala aspek kehidupan. Tahukah kamu bahwa kamu masing-masing sebagai pribadi merupakan ciptaan Allah yang istimewa? Kamu merupakan anugerah sekaligus titipan dari Tuhan yang memiliki potensi yang luar biasa, sehingga kamu sebagai remaja memerlukan didikan untuk mengembangkan potensi dengan sungguh-sungguh untuk mencapai keutuhan. Potensi-potensi itu terdiri dari potensi kognitif intelektual, afektif moral, spiritual, dan psikomotorik keterampilan. 2. Tri Pusat Pendidikan Kegiatan 2 Diskusi dalam Kelompok Kecil Buatlah kelompok kecil, 2-3 siswa dalam satu kelompok. Diskusikan pertanyaan panduan ini 1. Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan Kristen bagimu? Mengapa? 2. Menurut kamu bagaimana supaya baik keluarga, gereja, dan sekolah dapat memaksimalkan pendidikan Kristen bagi kamu? 3. Apa yang dapat kamu lakukan untuk menolong keluarga, gereja dan sekolah supaya lembaga itu dapat melakukan relasi yang bermakna dan saling mendukung? 4. Tahukan kamu bahwa seluruh pendidikan manusia dapat berlangsung dalam tri pusat pendidikan? Apa sajakah itu? a. Pendidikan dalam konteks keluarga Dalam konteks ini kamu berinteraksi dengan orang tua dan anggota keluarga yang lain, sehingga memperoleh pendidikan informal terutama melalui proses sosialisasi dan edukasi berupa pembiasaan atau habit formations. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 101 b. Pendidikan dalam konteks gereja Di sini kamu berinteraksi dengan seluruh anggota gereja yang berbeda secara umur, tingkat sosial, maupun budaya. Kamu memperoleh pendidikan nonformal atau pendidikan di luar sekolah yang berupa berbagai pengalaman hidup. Agar gereja dapat melakukan eksistensinya, maka seharusnya generasi muda anak, remaja, dan pemuda perlu mendapat warisan atau penerusan baik nilai-nilai, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan bentuk kelakuan lainnya sesuai dengan dasar-dasar kristiani. Oleh karena itu, kamu perlu terlibat dan menjadi aktiis gereja agar dapat mengembangkan kepribadian kamu dengan sehat secara kristiani. c. Pendidikan dalam konteks sekolah Dalam konteks sekolah, kamu memperoleh pendidikan for- mal. Artinya terprogram dan ter jabarkan dengan tetap yang berupa pengetahuan, nilai- nilai, keterampilan, maupun sikap terhadap mata pelajaran. Disini kamu dapat berinteraksi dengan ling kungan yang lebih luas ber sama teman sebayanya. Aspek-aspek penting yang memengaruhi perkembangan kamu di sekolah dapat berupa bahan-bahan pengajaran, teman dan sahabat peserta didik, guru, serta para pegawai. Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pembelajaran peserta didik di bawah pengawasan guru. Sekolah berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban anak bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekolah juga bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, peserta didik di dalam kehidupannya harus tetap berakar dan berpusat pada pribadi Tuhan Yesus, yang digerakkan oleh Roh Kudus. Tuhan Yesus di dalam PAK dikenal sebagai Tuhan, Juru Selamat, dan Guru Agung yang tidak hanya memperkenalkan siapa Allah yang sesungguhnya, tetapi juga memberikan teladan kehidupan bagi para murid-murid-Nya, termasuk kita pada saat ini. Sumber Gambar Sekolahku adalah tempatku menimba ilmu, sekaligus belajar mengasihi Tuhan dan sesama 102 Kelas XI SMASMK 3. Relasi antara Sekolah dan Keluarga Sekolah merupakan pihak sekunder dalam pendidikan anak dan remaja, sebab pihak primer tetap berada di tangan orang tua, terutama ayah dan ibu yang telah dipilih dan ditetapkan oleh Tuhan. Pendidikan anak merupakan tantangan yang berat bagi orang tua, namun hal tersebut merupakan tugas mulia karena orang tua adalah pendidik utama dan pertama. Kehadiran sekolah membantu meringankan tantangan tersebut. Sekolah hadir sebagai mitra yang berkolaborasi dengan orang tua dalam mendidik generasi berikutnya sebagai penerus pelaksana misi Tuhan secara turun-temurun. Sebagai pihak penopang, sekolah perlu menjalin komunikasi dengan keluarga. Sebaliknya, keluarga dituntut untuk bersedia memberikan dukungan bagi kelangsungan dan pekerjaan Tuhan melalui sekolah. Keluarga dipanggil untuk memberi waktu lebih banyak berdiskusi, baik dengan guru di sekolah maupun dengan anak mereka yang mengikuti pendidikan. Sekolah dan orang tua juga perlu terbuka dan mengusahakan agar lebih mengenal satu sama lain, sehingga dapat memahami dalam segi apa dorongan atau motivasi dapat diberikan dalam perkembangan anak secara utuh. Pendidikan di sekolah tidak akan optimal jika tidak ada dukungan dari orang tua secara holistik dalam pertumbuhan anak-anak. Surat Paulus dalam Efesus 411-15 memberikan kesaksian tentang karunia yang diberikan Tuhan berbeda satu terhadap yang lain. Meskipun demikian, perbedaan karunia dalam jabatan ini memiliki tujuan mulia yaitu untuk melengkapi umat Allah dalam pelayanan dan pembangunan tubuh Kristus gereja, sampai semua umat Allah mencapai kedewasaan yang penuh dalam iman dan takut akan Allah. Kamu adalah umat Allah yang diperlengkapi oleh orang tua di rumah dan guru di sekolah agar kamu bertumbuh secara utuh dalam segala aspek kehidupan. Gereja sebagai persekutuan orang percaya, mendukung kamu dalam aspek spiritual. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Diagram keluarga, gereja, dan sekolah Apa artinya menjadi murid Tuhan kita Yesus Kristus? Murid adalah seseorang yang telah dibaptiskan dan bersedia untuk mengambil ke atas dirinya nama Juruselamat dan mengikuti Dia. Seorang murid berusaha untuk menjadi sebagaimana Dia adanya dengan menaati perintah-perintah-Nya dalam kefanaan, sama seperti seorang yang magang berusaha untuk menjadi seperti majikannya. Banyak orang mendengar kata murid dan memikirkan artinya hanya “pengikut.” Namun kemuridan sejati adalah suatu keadaan. Ini menyarankan lebih dari sekadar menelaah dan menerapkan daftar sifat-sifat individu. Murid hidup sedemikian rupa sehingga karakteristik Kristus terjalin menjadi serat ke dalam diri mereka, yang membentuk permadani rohani. Dengarkan undangan Rasul Petrus untuk menjadi seorang murid Juruselamat “Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.”1 Dan sebagaimana Anda dapat melihat, menjalin permadani rohani akan kemuridan pribadi memerlukan lebih dari sekadar jalinan tunggal. Di zaman Juruselamat, ada banyak yang mengaku saleh dalam satu atau lain aspek dari kehidupan mereka. Mereka menjalankan apa yang saya sebut kepatuhan selektif. Sebagai contoh, mereka menaati perintah untuk tidak bekerja di hari Sabat tetapi mengkritik Juruselamat karena menyembuhkan di hari kudus Mereka memberi sedekah kepada yang miskin tetapi hanya menawarkan kelebihan mereka—apa yang tidak mereka perlukan bagi diri mereka Mereka berpuasa tetapi hanya dengan wajah yang Mereka berdoa tetapi hanya untuk dilihat Yesus berfirman, “Mereka mendekat kepada-Ku dengan bibir mereka, tetapi hati mereka jauh dari-Ku.”6 Pria dan wanita semacam itu mungkin berfokus pada menguasai sebuah sifat atau tindakan tertentu namun tidak menjadi sebagaimana Dia adanya dalam hati mereka. Mengenai ini, Yesus menyatakan “Banyak orang akan berseru kepada-Ku Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan mukjizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah daripada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan.”7 Sifat-sifat Juruselamat, sebagaimana yang kita rasakan, bukan suatu skrip untuk diikuti atau daftar untuk dipenuhi. Itu adalah jalinan karakteristik, ditambahkan satu pada yang lain, yang berkembang dalam diri kita dalam cara-cara interaktif. Dengan kata lain, kita tidak dapat memperoleh satu karakter seperti Kristus tanpa juga memperoleh dan memengaruhi yang lainnya. Sewaktu satu karakteristik menjadi kuat, demikian juga banyak yang lainnya. Dalam 2 Petrus dan dalam Ajaran dan Perjanjian bagian 4, kita belajar bahwa iman kepada Tuhan Yesus Kristus adalah dasar. Kita mengukur iman kita yang dengannya itu menuntun kita untuk melakukan—dengan kepatuhan kita. “Jika kamu akan memiliki iman kepada-Ku,” Tuhan berjanji, “kamu akan memiliki kuasa untuk melakukan apa pun yang adalah arif menurut-Ku.”8 Iman adalah katalisator. Tanpa perbuatan, tanpa kehidupan yang bajik, iman kita tidak memiliki kuasa untuk mengaktifkan kemuridan. Sungguh, iman adalah Dan juga, Paulus menjelaskan, “Tambahkan[lah] kepada imanmu kebajikan.” Kebajikan ini lebih dari sekadar kemurnian seksual. Itu kebersihan dan kekudusan dalam pikiran dan tubuh. Kebajikan adalah juga kuasa. Sewaktu kita dengan setia menjalankan Injil, kita memiliki kuasa untuk menjadi bajik dalam setiap pikiran, perasaan, dan tindakan. Pikiran kita menjadi lebih terbuka terhadap bisikan-bisikan Roh Kudus dan Terang Kita mempribadikan Kristus tidak hanya dalam apa yang kita katakan dan lakukan namun juga dalam siapa jati diri kita. Petrus melanjutkan, “Tambahkan dalam kebajikan [Anda] pengetahuan.” Sewaktu kita menjalani kehidupan yang bajik, kita jadi mengenal Bapa Surgawi dan Putra-Nya dalam cara yang istimewa. “Barangsiapa mau melakukan kehendak [Bapa]. Ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah.”11 Pengetahuan ini adalah kesaksian pribadi, yang terlahir dari pengalaman pribadi. Itu adalah pengetahuan yang membentuk kita, agar “terang [kita] mengikat pada terang-[Nya], dan kebajikan [kita] mengasihi kebajikan-[Nya].”12 Dengan kehidupan kita yang bajik, kita melakukan perjalanan dari “saya percaya’” menuju tujuan mulia “saya tahu.” Petrus menasihati kita untuk menambahkan “pengetahuan kepada penguasaan diri; dan pada penguasaan diri ketekunan.” Sebagai para murid yang berpenguasaan diri, kita menjalankan Injil dalam cara yang seimbang dan mantap. Kita tidak “lari lebih cepat daripada kekuatan [yang kita miliki].”13 Setiap hari kita bergerak maju, tidak terpengaruh oleh tantangan-tantangan kefanaan yang memurnikan. Menguasai diri dengan cara ini, kita mengembangkan ketekunan dan kepercayaan kepada Tuhan. Kita mampu bersandar pada rancangan-Nya bagi kehidupan kita, meskipun kita tidak dapat melihatnya dengan mata alami kita Oleh karena itu, kita dapat “diam dan [mengetahui] bahwa [Dia] adalah Allah.”15 Ketika kita dihadapkan pada badai kesengsaraan, kita bertanya, “Apakah yang Engkau kehendaki aku pelajari dari pengalaman ini?” Dengan rencana dan tujuan-tujuan-Nya dalam hati kita, kita bergerak maju tidak hanya dengan bertahan dari segala sesuatu namun juga bertahan dengan tekun dan Ketekunan [kesabaran] ini, Petrus mengajarkan, menuntun kita kepada kesalehan. Sebagaimana Bapa sabar terhadap kita, anak-anak-Nya, kita menjadi sabar terhadap satu dengan yang lain dan diri kita sendiri. Kita senang dengan hak pilihan orang lain dan kesempatan yang diberikannya kepada mereka untuk bertumbuh “baris demi baris,”17 “tumbuh makin cemerlang dan makin cemerlang sampai hari yang sempurna.”18 Dari penguasaan diri kepada ketekunan, dan ketekunan kepada kesalehan, sifat kita berubah. Kita memperoleh kebaikan persaudaraan yang merupakan tanda dari semua murid sejati. Seperti orang Samaria yang Murah Hati, kita melintasi jalan untuk melayani kepada siapa pun yang membutuhkan, bahkan jika mereka bukan dalam lingkaran teman-teman Kita memberkati mereka yang mengutuk kita. Kita melakukan kebaikan kepada mereka meski mereka menganiaya Adakah sifat yang lebih saleh atau seperti Kristus? Saya bersaksi bahwa upaya-upaya yang kita buat untuk menjadi murid Juruselamat kita benar-benar ditambahkan sampai kita “memiliki” Kasih ini adalah ciri khas seorang murid Kristus “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai kasih karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.”22 Adalah iman, pengharapan, dan kasih yang membuat kita memenuhi syarat bagi pekerjaan “Demikianlah tinggal … ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan, dan kasih, dan yang paling besar di antaranya inilah kasih.”24 Brother dan sister, sekarang lebih dari sebelumnya, kita tidak bisa menjadi “murid paruh waktu”! Kita tidak bisa menjadi murid hanya pada satu poin ajaran atau yang lainnya. Konstelasi [kumpulan] karakteristik yang dihasilkan dari iman kepada Kristus—termasuk karakteristik-karakteristik yang telah kita bahas hari ini—semuanya penting untuk kita berdiri kukuh di zaman akhir ini. Sewaktu kita dengan sungguh-sungguh berupaya untuk menjadi murid sejati Yesus Kristus, karakteristik-karakteristik ini akan terjalin, ditambahkan, dan secara interaktif diperkuat dalam diri kita. Tidak akan ada ketidakseimbangan antara kebaikan yang kita perlihatkan kepada musuh-musuh kita dan kebaikan yang kita berikan kepada teman-teman kita. Kita akan menjadi sama jujurnya ketika tidak seorang pun melihat sebagaimana ketika orang lain menyaksikan. Kita akan menjadi sama berdedikasinya kepada Allah di depan umum sebagaimana ketika kita di kamar pribadi kita. Saya bersaksi bahwa semua orang dapat menjadi murid Juruselamat. Kemuridan tidak dibatasi oleh usia, jenis kelamin, asal usul etnis, atau pemanggilan. Melalui kemuridan individu kita, kita, sebagai Orang Suci Zaman Akhir, membangun kekuatan kolektif untuk memberkati brother dan sister kita di seluruh dunia. Sekarang adalah waktunya untuk bertekad diri untuk menjadi murid-Nya dengan segala ketekunan. Brother dan sister, kita semua dipanggil untuk menjadi murid Juruselamat. Biarlah konferensi ini menjadi kesempatan Anda untuk “[memulai] seperti pada zaman dahulu, dan datanglah kepada [Dia], dengan sepenuh hatimu.”25 Ini adalah Gereja-Nya. Saya memberikan kesaksian khusus saya bahwa Dia hidup. Semoga Dia memberkati kita dalam pencarian kekal kita untuk menjadi murid-murid yang berbakti dan gagah berani. Dalam nama Yesus Kristus, amin.