MemahamiInvestigasi Kecelakaan:Metode SCAT. Investigasi kecelakaan bisa dikatakan efektif bila dapat mendeskripsikan kejadian sebenarnya, menentukan akar penyebab kecelakaan, menentukan risiko dan mampu mengembangkan tindakan pengendalian. Terjadinya kecelakaan kerja sering kali disertai dengan cedera, kesehatan yang memburuk bahkan kematian.
LaporanKecelakaan. Bagaimanapun format pelaporan kecelakaan yang digunakan, laporan sebaiknya mengandung beberapa heading penting sebagai berikut: 1. Ringkasan tentang fakta kecelakaan yang terjadi. 2. Kejadian sebelum terjadinya kecelakaan. 3. Informasi yang dikumpulkan selama proses investigasi. 4.
1 Pengantar Tentang Ketrampilan Komunikasi dan Investigasi. 2. Mengumpulkan dan Mengidentifikasi Fakta. 3. Wawancara Sebagai Komunikasi Awal Investigasi: Mendesain dan Melakukan Wawancara. 4. Langkah Awal Sebelum Menerapkan Teknik Investigasi; yaitu Ditemukannya Jawaban Atas 6 Pertanyaan Berdasarkan Fakta Kejadian, yaitu: Apa yang Terjadi = What
PertanyaanSeputar Investigasi Kecelakaan Kerja August 24, 2018 Armein Hutagaol 0. pertanyaan investigasi kecelakaan kerja - Prosedur investigasi kecelakaan kerja tak hanya diperuntukkan dalam insiden di lokasi kerja. Beberapa kasus yang membutuhkan penyelidikan ini dapat diaplikasikan
Investigasikecelakaan kerja harus dilaksanakan oleh personel atau team investigasi yang kompeten untuk melaksanakan tugas tersebut. Jawaban atas pertanyaan di atas, memperlihatkan apakah ada motivasi dasar dalam melakukan suatu tindakan dan bagaimana tindakan tersebut dila- kukan (dapat diketahui secara terperinci).
Apayang harus dilakukan, ketika terjadi kecelakaan di tempat kerja ? -> Pertolongan pertama, lapor ke Supervisor untuk tindakan lanjut; Apa yang sebenarnya menjadi penyebab langsung kecelakaan kerja ? -> Tidak memasang kembali alat pengaman mesin; Jika ditemukan kondiai berbahaya dimesin maka? -> Evaluasi ulang, lakukan perabaikan
3 Pertanyaan dari (Tanpa Nama) Dalam pembentukan tim investigasi, harus ditunjuk tim Leader nya, siapa dan dari bagian mana yang sebaiknya memimpin tim investigasi ini? Apakah dari tim yang mengalami kecelakaan? Jawaban: Harusnya dari tim yang lain. 4. Pertanyaan dari Bapak Rakhmadhani.
B Analisis tempat kerja 1. Mengevaluasi kegiatan di tempat kerja dan proses untuk semua bahaya. 2. Evaluasi kembali kegiatan di tempat kerja bila. Demikianlah beberapa ulasan artikel tentang contoh pertanyaan wawancara investigasi yang dapat Anda jadikan referensi untuk mengetahui lebih jauh mengenai contoh pertanyaan wawancara investigasi.
OSmP. Investigasi kecelakaan bisa dikatakan efektif bila dapat mendeskripsikan kejadian sebenarnya, menentukan akar penyebab kecelakaan, menentukan risiko dan mampu mengembangkan tindakan pengendalian. Terjadinya kecelakaan kerja sering kali disertai dengan cedera, kesehatan yang memburuk bahkan kematian. Jika hal tersebut terjadi pada pekerja, tentu saja bisa menimbulkan kerugian besar bagi pekerja, keluarga, termasuk perusahaan. Setiap kecelakaan tentu terjadi secara tidak sengaja atau tidak dikehendaki dan pasti terdapat penyebab dari kecelakaan tersebut. Oleh karenanya, sebab-sebab kecelakaan harus diteliti dan ditemukan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Investigasi Kecelakaan Kerja Investigasi kecelakaan adalah suatu cara untuk mencari data dan fakta yang berhubungan dengan kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban jiwa atau kerugian harta benda. Investigasi kecelakaan dilakukan guna mencari akar penyebab dari kecelakaan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Melakukan investigasi kecelakaan sendiri akan memberi Anda sebuah pemahaman lebih dalam tentang risiko terkait pekerjaan yang dilakukan. Investigasi juga menjadi alat yang penting untuk mengembangkan dan memperbaiki sistem manajemen K3 perusahaan Anda. Investigasi yang efektif memerlukan pendekatan metodis dan sistematis terhadap pengumpulan, pemeriksaan, dan analisis informasi. Hasil temuan investigasi ini yang akan dijadikan dasar untuk menentukan program pencegahan dan tindakan perbaikan agar kecelakaan yang sama tidak terulang kembali. Tujuan investigasi kecelakaan Mengidentifikasi dan mendeskripsikan kejadian sebenarnya apa, di mana, dan kapan Mengidentifikasi penyebab langsung dan akar/ faktor penyebab kecelakaan mengapa Membantu manajemen untuk mengidentifikasi tindakan perbaikan yang efektif dan praktis Memperbaiki sistem manajemen K3 Mencegah kecelakaan kerja yang sama terulang kembali dan menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi pekerja. Siapa yang harus melakukan investigasi kecelakaan? Idealnya, investigasi kecelakaan harus dilakukan oleh individu atau kelompok yang kompeten dan memiliki pengalaman atau pengetahuan tentang investigasi kecelakaan agar akar penyebab kejadian dapat dianalisa secara tepat dan akurat. Seorang penyelidik harus memiliki kompetensi sebagai berikut Memahami investigasi kecelakaan dengan model sebab akibat Memahami teknik investigasi Mengetahui persyaratan hukum atau organisasi terkait kecelakaan kerja Memiliki pengetahuan dasar tentang K3 Mampu melakukan wawancara dan teknik pengumpulan data dan fakta secara efektif Mengetahui persyaratan untuk dokumen, pengumpulan data, dokumentasi terkait investigasi Mampu menganalisa data yang dikumpulkan untuk menentukan hasil temuan dan tindakan perbaikan yang harus dilakukan. Canadian Centre for Occupational Health and Safety CCOHS merekomendasikan agar investigasi dilakukan secara bersama-sama, baik manajemen maupun perwakilan dari tenaga kerja atau pihak-pihak yang relevan. Anggota tim investigasi kecelakaan mencakup Pekerja yang memiliki pengetahuan atau memahami tentang proses kerja Supervisor di area tempat terjadinya kecelakaan Safety officer Pimpinan departemen K3 perusahaan Pekerja yang kompeten dalam melakukan investigasi kecelakaan Para ahli di luar perusahaan sesuai kebutuhan investigasi Perwakilan dari pemerintah daerah atau polisi setempat. Metode Investigasi Kecelakaan Systematic Cause Analysis Technique SCAT Systematic Cause Analysis Technique SCAT adalah sebuah alat atau metode yang dikembangkan International Loss Control Institute ILCI, yang digunakan untuk menyelidiki dan mengevaluasi kecelakaan kerja dengan menggunakan bagan SCAT. Description of incident -> -> Categories of contact that could have led to the incident -> -> Immediate cause -> -> Basic cause -> -> Activities for a successful loss control program Bagan SCAT Tahapan metode SCAT meliputi 1. Deskripsi atau gambaran suatu kejadian. Misalnya, keracunan gas, defisiensi oksigen, terjepit mesin bergerak, atau jatuh dari ketinggian. 2. Faktor pemicu timbulnya kecelakaan atau berbagai hal yang menyebabkan kecelakaan. Misalnya, pekerja korban kontak dengan gas beracun atau kontak dengan peralatan bertenaga. 3. Penyebab langsung, terdiri dari perilaku tidak aman unsafe action dan kondisi tidak aman unsafe condition. Tindakan Tidak Aman Kondisi Tidak Aman Bekerja tanpa disertai izin kerja Tidak peduli pada peringatan Kegagalan untuk bekerja dengan aman Mengoperasikan peralatan melebihi kecepatan yang ditentukan Tidak menggunakan perangkat keselamatan Menggunakan peralatan yang rusak/ tidak layak Penggunaan peralatan tidak tepat Menggunakan APD yang tidak layak/ tidak memakai APD Cara memuat material tidak tepat Penempatan material/ alat bukan di tempat semestinya Teknik pengangkatan tidak tepat Posisi kerja tidak ergonomis Mengoperasikan peralatan yang sedang diperbaiki/ dipelihara Di bawah pengaruh alkohol/ obat-obatan terlarang Bercanda ketika kerja Pengaman/ pembatas di area kerja tidak memadai APD tidak memadai/ tidak sesuai dengan jenis pekerjaan Peralatan rusak/ cacat Ruang kerja sempit/ terbatas Tanda peringatan/ rambu K3 tidak memadai Bahaya kebakaran dan ledakan Tata graha housekeeping tidak memadai Paparan bahan kimia berbahaya dan beracun Paparan kebisingan Paparan radiasi Paparan suhu ekstrem Kurangnya pencahayaan dan ventilasi 4. Penyebab dasar, terdiri dari faktor individu, faktor pekerjaan, dan faktor manajemen. Faktor Individu Faktor Pekerjaan Faktor Manajemen Kemampuan fisik dan mental pekerja tidak memadai Kurangnya pengetahuan Kurangnya keterampilan Stres akibat kerja Kurangnya motivasi kerja Kurangnya pengawasan/ kepemimpinan yang lemah Rekayasa teknik tidak memadai Peralatan kerja tidak memadai Perawatan peralatan yang tidak memadai Prosedur bekerja aman tidak memadai Peralatan yang rusak/ aus tetap digunakan Penyalahgunaan peralatan Program K3 tidak memadai/ tidak efektif Standar operasional prosedur SOP tidak sesuai Kurangnya kepatuhan terhadap standar Kurangnya pelatihan Tidak ada inspeksi dan evaluasi Tidak ada audit Budaya keselamatan yang apatis Manajemen bersikap acuh tak acuh Komunikasi K3 yang buruk Investigasi kecelakaan yang buruk dan dangkal dll. 5. Tindakan perbaikan/ pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengendalikan kecelakaan. Misalnya, menyediakan APD yang memadai, prosedur kerja diperjelas, atau menyediakan peralatan kerja yang memadai. Pada metode investigasi SCAT, setiap faktor penyebab kecelakaan dibuat semacam daftar sesuai tabel di atas sebagai panduan untuk memudahkan penyelidik dalam menemukan akar penyebab kecelakaan yang terjadi. Keuntungan menggunakan metode SCAT Metode yang tepat dan sederhana untuk memeriksa efektivitas investigasi kecelakaan Sebuah sistem untuk menganalisis dan mengevaluasi penyebab kecelakaan Sebuah sistem untuk mengembangkan efektivitas pengendalian kecelakaan Sebagai pengingat akan penyebab dan pengendalian terhadap kecelakaan. Kriteria Investigasi Kecelakaan yang Baik Sumber Dilansir sebuah penelitian tentang investigasi kecelakaan yang dilakukan oleh Human Reliability Associates menyatakan bahwa sebuah proses investigasi dapat dianggap baik jika memenuhi kriteria sebagai berikut Metode investigasi yang digunakan harus mampu menganalisis semua faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan mengembangkan tindakan perbaikan Tim investigasi melibatkan pihak-pihak yang relevan Memiliki prosedur atau panduan terstruktur dan sistematis yang mendukung proses investigasi Mengidentifikasikan penyebab langsung dan tidak langsung Membuat rekomendasi untuk menindaklanjuti penyebab langsung dan tidak langsung Menerapkan rekomendasi dan melakukan analisis risiko lanjutan setelah penerapan rekomendasi Memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan atau perbaikan terbukti menurunkan risiko kecelakaan serupa Membagikan pelajaran yang didapat dari sebuah kecelakaan lesson learned kepada pihak-pihak terkait Laporan investigasi didokumentasikan secara jelas dan terperinci Memiliki basis data kecelakaan yang mudah diakses. Semoga Bermanfaat, Salam safety! Sumber
by HSP, Author Ismail. A Untuk mengidentifikasi dan memahami akar penyebab terjadinya kecelakaan dan bagaimana akar-akar penyebab tersebut berinteraksi, maka kita harus mengumpulkan bukti-bukti atau data-data lapangan dan kemudian melakukan analisis terhadap bukti-bukti tersebut. Banyak jenis metodologi yang berkembang dan digunakan pada berbagai perusahaan untuk menyelidiki terjadinya kecelakaan. Pada umumnya metodologi tersebut menggunakan beberapa tools secara bersamaan. Berikut adalah beberapa jenis tools investigasi kecelakaan yang banyak digunakan pada berbagai perusahaan dan penelitian. 1. Informal, one on one Metoda tradisional dengan cara investigasi secara langsung kepada pekerja yang terkait dengan insiden kecelakaan. Biasanya dalam bentuk wawancara oleh atasan langsung. 2. Brainstorming Metoda diskusi dalam bentuk group diskusi, setiap peserta dimintai pendapatnya tentang penyebab kecelakaan tersebut. Biasanya diskusi menggunakan check list what-if dan five why. Dalam group brainstorming sebaiknya melibatkan beberapa orang pekerja yang memiliki latar belakang berbeda sehingga analisa terhadap insiden kecelakaan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang keahlian. 3. Timeline Team investigasi membuat daftar kronologi insiden kecelakaan dengan beberapa bentuk format, mulai dari daftar kronologi sederhana sampai pada diagram kronologi yang lebih rumit yang menunjukkan kondisi kejadian pada sumbu diagram. Tahap awal dari analisa insiden kecelakaan melibatkan pengembangan awal gambaran kronologis urutan kejadian yang menyebabkan terjadinya kegagalan. Hal ini memerlukan pengumpulan bukti melalui wawancara terhadap saksi kunci dan memeriksa semua bukti yang relevan peralatan dan dokumen dalam rangka untuk mengumpulkan kronologis kondisi kejadian. 4. Sequence Diagram Team investigator membuat sebuah diagram untuk menggambarkan hubungan antara kejadian dan kondisi saat kejadian secara bercabang paralel. Dalam metode ini terlebih dahulu harus sudah jelas awal kejadian dan akhir urutan kejadian, dan analisis dimulai dari akhir kejadian yang kemudian dirunut keawal kejadian. Sama halnya dengan timeline, pada metode ini juga harus dikumpulkan fakta-fakta atau bukti-bukti yang ada untuk melihat adanya kejanggalan atau kesenjangan dari kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Setiap bukti yang ditemukan dituliskan diatas Post-It Note dan ditempelkan dipapan atau dinding, satu lembar Post-It Note untuk satu bukti yang ditemukan, kemudian dilihat korelasi antara bukti-bukti tersebut dan dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk sequence diagram. 5. Causal Factor Identification Team melakukan investigasi terhadap hal-hal yang negative dari kejadian, kondisi kejadian dan tindakan yang berkontribusi terhadap terjadinya kejadian kecelakaan. Setelah semua bukti dikumpulkan dan diagram timeline atau urutan kejadian sudah dikembangkan, tahap berikutnya adalah mengidentifikasi faktor kausal dari kejadian kecelakaan. Faktor kausal adalah kejadian dan tindakan negative yang berkontribusi besar terhadap kejadian tersebut, faktor kausal melibatkan kesalahan manusia dan kegagalan peralatan yang menyebabkan kecelakaan, namun bisa juga kondisi yang tidak diinginkan, kegagalan pelindung layer protection seperti prosedur, dan kontrol proses dan aliran energy. Faktor-faktor kausal menunjuk pada area kunci yang perlu diperiksa untuk menentukan apa yang menjadi penyebab utama. 6. Checklist Checklist adalah tools yang paling banyak digunakan karena mudah digunakan. Kelebihan dari tools ini adalah sangat mudah digunakan sehingga tidak perlu ada training khusus. Namun kekurangannya adalah seringkali kita langsung menyimpulkan hasil yang kita temukan tanpa mau menggali lebih dalam, kita terpaku pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah ada didalam checklist dan tidak mau berfikir diluar dari hal tersebut. 7. Predefined Trees Team tinggal menggunakan diagram batang yang sudah disediakan, kita hanya tinggal memasukkan faktor kausal kedalam setiap cabang diagram batang. Sama halnya dengan checklist, predefined trees tersedia dalam beberapa standar, ada yang sederhana dan ada yang komprehensif. Umumnya diagram batang siap pakai seperti ini dibuat oleh tim ahli berdasarkan pengalaman pada berbagai industry, dan mengandung aspek kesalahan manusia, kegagalan peralatan dan kegagalan prosedur atau system. 8. Logic Trees Logic trees adalah diagram batang yang dibangun oleh team investigator berdasarkan faktor-faktor kausal yang dimasukan kedalam diagram batang dan didefinisikan hubungan satu sama lain. Logic trees yang baik dikembangkan dengan melibatkan tim yang terdiri dari multidisiplin ilmu, dan diskusi dimulai dengan mengajukan pertanyaan “mengapa”, hal ini akan mendorong setiap tim untuk memikirkan berbagai faktor penyebab. Keberhasilan dari logic tree sangat tergantung dari pengetahuan dan pengalaman tim itu sendiri. Contoh logic tree adalah FTA Fault Tree Analysis, Event Tree, Why Tree, dan Causal Tree. SEMOGA BERMANFAAT HSP
image via pertanyaan investigasi kecelakaan kerja – Prosedur investigasi kecelakaan kerja tak hanya diperuntukkan dalam insiden di lokasi kerja. Beberapa kasus yang membutuhkan penyelidikan ini dapat diaplikasikan untuk penyakit akibat kerja, peristiwa yang berkaitan dengan lingkungan contohnya tumpahan minyak, insiden yang berhubungan dengan industri, hampir terjadi kecelakaan, hingga kejadian-kejadian yang mengarah ke tindak kriminal maupun kebakaran. Investigasi di tempat kerja seperti di lokasi-lokasi lainnya harus dilaksanakan secara sistematis. Hal ini akan membantu pihak-pihak yang terlibat menyelesaikan masalah secara cepat. Di bawah ini merupakan langkah-langkah penyelidikan yang perlu diperhatikan Segera kumpulkan informasi kecelakaan Langkah awal yang harus diambil begitu mendapati kecelakaan di lokasi kerja adalah mengumpulkan informasi seputar peristiwa tersebut. Datanya dapat diperoleh melalui pemeriksaan di tempat kejadian perkara TKP hingga mewawancarai orang-orang yang terkait dengan kejadian tadi. Terlambat sedikit saja akan menyulitkan Anda mengumpulkan informasi krusial, karena sudah menguap’ atau sengaja dihilangkan/direkayasa pihak-pihak yang tak ingin ulahnya tersingkap. Bentuk tim investigasi yang bisa diandalkan Membentuk tim investigasi harus diperhatikan pula dari jenis kecelakaan yang terjadi. Jika insidennya ringan dan tak menimbulkan dampak signifikan, tim beranggotakan satu atau dua orang sudah cukup. Akan tetapi, kalau kasusnya kompleks dan berat, dibutuhkan tim solid dengan orang-orang profesional seperti pemilik fasilitas kerja, supervisor, pakar di bidang tertentu, dan lain sebagainya. Perhatikan pula keterlibatan pihak manajemen yang akan memegang peran dan komitmen kuat. Merunutkan setiap kejadian di lokasi/TKP Langkah selanjutnya dalam investigasi kecelakaan kerja yang harus Anda dilakukan adalah menyusun setiap kejadian secara runut. Jangkauan waktu dalam peristiwa tersebut dapat bervariasi. Misalnya, sejak pihak dalam kecelakaan berangkat kerja atau beberapa tahun silam saat dia diterima di tempat tersebut. Satu hal yang pasti, setiap informasi yang masuk dalam kronik tersebut harus relevan, sistematis, dan berkaitan dengan kecelakaan yang sedang diselidiki. Identifikasi seluruh kontrol pada kecelakaan Dalam hal ini, kontrol merupakan hal-hal yang bisa mencegah atau mengurangi risiko maupun dampak kecelakaan. Kontrol mencakup engineering control, administrative control, maupun alat proteksi diri yang berhubungan dengan insiden. Anda perlu mengidentifikasi kontrol yang tersedia maupun absen dalam kasus yang sedang diinvestigasi. Tahap identifikasi kontrol sangat penting karena akan membantu tim menentukan akar penyebab untuk menyelesaikan masalah. Menentukan akar penyebab atau root cause Penentuan akar penyebab atau root cause sangat krusial. Pasalnya, anggota tim investigasi harus menganalisis informasi secermat mungkin untuk memperoleh hasil akurat. Metode bernama Root Cause Analysis ini terdiri atas sejumlah metode dan teknik. Namun, tim hanya perlu mengajukan pertanyaan why atau mengapa. Pasalnya, pertanyaan mengapa akan mengantarkan tim pada lebih dari satu akar penyebab dalam prosedur investigasi kecelakaan kerja. Menarik solusi sebagai rekomendasi kasus Setelah tim menemukan akar penyebab, tim dapat melanjutkan tugas dengan menarik solusi sebagai rekomendasi untuk menyelesaikan masalah sekaligus mencegah agar kecelakaan tidak terulang. Anda harus menyusun rekomendasi yang detail, relevan, dan jelas dengan root cause yang telah berhasil ditemukan. Pastikan juga pihak-pihak yang bertanggung jawab sudah tercantum supaya akuntabilitas solusi tidak kabur dan bermanfaat di kemudian hari. Membuat laporan investigasi kecelakaan Langkah terakhir yang harus dilakukan untuk merampungkan tugasnya adalah membuat laporan terkait investigasi kecelakaan. Laporan tersebut nantinya diserahkan kepada pihak manajemen maupun top management. Mereka nantinya yang akan memberikan persetujuan dan dukungan terhadap hasilnya dan berkomitmen mengaplikasikan rekomendasi yang telah disusun tim sebagai tindak pencegahan. Dengan begitu, lingkungan kerja di tempat peristiwa terjadi dapat lebih aman dan nyaman bagi semua pihak. Dalam praktiknya, investigasi terhadap kecelakaan di tempat kerja memang tak terlepas dari rintangan. Terutama pada kasus-kasus besar yang melibatkan banyak pihak penting. Meski demikian, penegakkan hukum tetap harus diberlakukan dan penyelidikan secara sistematis dapat membantu semua pihak untuk mengungkap dan menyelesaikan masalah. Demikian informasi seputar tujuh langkah dalam prosedur investigasi kecelakaan kerja. Semoga dapat membantu siapa pun yang membutuhkan panduan singkat.